Bismillah,
Sampai juga diakhir perjalanan kelas Bunda Salihah, menjadi Ibu Pembaharu yang siap menghadapi berbagai masalah lalu menyelesaikannya sebagai sebuah tantangan, bukan selalu diselesaikan sendiri melainkan ada supportsystem hebat yang membantu menyelesaikannya.
Jurnal kali ini bertema tentang "scale up impact"
Berikut adalah link fortofolio grup kami tim syakilla
https://www.canva.com/design/DAEyUCQlnr4/MZ6pDOPKHa0b1_Iel-gkNQ/watch?utm_content=DAEyUCQlnr4&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=homepage_design_menu
Kenapa aku pantas lulus...
Mengharu biru menceritakan kisahku, bahkan sampai hari ini jurnal ditulis pun jikalau bukan karena Allah yang memudahkanku, maka sungguh tak sanggup...
Juni 2021
Perkuliahan ini dimulai bulan juni 2021, saat itu kehamilanku yang keempat masuk usia 31 Weeks, wah jangan ditanya rasanya 3kali melalui operasi SC membuat jalanpun sudah demikian sakit dan berat, tidur pun sudah tak nyenyak ditambah dengan berbagai vonis dokter tentang plasenta akreta, dan bayangan resiko pendarahan berulang seperti kelahiran sebelumnya. Dan semua itu tentu berujung mengancam nyawa. Eh walopun gak hamil tetep aja kita kan gak pernah tau sampai kapan hidup.
Dan dengan semua kegalauan itu, bismillah aku niatkan menyelesaikan perkuliahan HIMA di tahun ini, karena inilah saat terakhir perluliahan diampu oleh ibu, angkatan berikutnya belum tentu Ibu Septi kembali.
Uniknya sebelum Terdaftar resmi di kelas BunSal, jeda antara bunpro dan bunsal aku manfaatkan untuk bersenang senang mendaftar di acara komunitas yaitu Kampung Bakat, tak tanggung tanggung langkahku mantap sebagai Ayunda Fasil Umum, kenapa bukan ayunda guru? Hmm karena hanya Ayunda Fasil lah yang berhak berpindah pindah kabin atau tempat bermain hihiii.
Jadi dibulan Juni sampai saat perkuliahan berakhir aku menjalani dua peran di dua komponen sekaligus, kelas Bunsal ibarat sekolah formalnya lalu KaBa sebagai kelas ekstrakulikulernya.
Pun demikian tetap kegalauan jelang kelahiran dan beebagai pertanyaan masih terus memenuhi kepalaku, masih di angka 35 Weeks saat akhirnya aku dirujuk Ke Rs karena kontraksi palsu yang sering.
Inilah jurnal pertama yang kubuat merumuskan dengan teliti masalah apa yang kuhadapi dan bagaimana menyelesaikannya..
Setelah menimbang beberapa tim yang mirip akhirnya kuputuskan bergabung dengan Tim besutan Ka Rahmawati Lestari tentang menemukan misi kehidupan untuk apa sebenarnya Allah menciptakanku.
Sementara kontraksi palsu semakin tak bisa tertahankan ditambah luka bekas jahitan yang terasa amat perih walau hanya berjalan dirumah. Sungguh nyata kepedihan di kehamilan kali ini sesuai dengan ayat Allah di QS Al Ahqaf: 15 dan banyak lagi ayat lainnya.
Berusaha memahami dan berguru pada Ka Rahma yang juga sedang mengandung putri kelimanya, betapa beliau menerima setiap takdir dan berusaha sabar menjalaninya. Serasa punya tempat lain untuk bersandar saat ka Rahma pun sama sama menantikan kelahiran putrinya malah mengusahakan VBAC.
Sungguh perkuliahan Bunsal ini memberiku banyak ruang untuk bersyukur, karena yakin Allah pasti menguatkanku salah satunya dengan menhadirkan inner circle positif di ibu pembaharu yang merubah setiap masalah menjadi tantangan untuk bersama sama dibicarakan serta dicarikan solusi terbaik.
Qodarulloh ternyata bayi ini hanya betah di 37 Weeks dalam kandunganku, karena riwayat pendarahan parah di kelahiran sebelumnya maka ketakutan yang teramat sangat pun berulang, berbagai pemeriksaan penunjang medis lebih banyak kujalani, ini tentu menyita waktu tenaga serta teraduk aduknya hati saat harus meninggalkan ketiga anakku dirumah dikarenakan peraturan RS yang tidak membolehkan anak dibawah 12 tahun ikut serta.
Lagi lagi bersyukur suport system aku mahasempurna sehingga aku kuat, walau menahan tangis saat menutup pintu rumah seraya mengucap bismillah, ya Allah aku titip ketiganya dalam penjagaan Mu. Serta mengaktifkan video call dengan kaka prita selama aku di RS memastikan semua baik baik saja.
Diawal agustus kami memetakan kemampuan dari masing masing anggota yang hasilnya
ternyata setelah kelahiran yang begitu dramatis, di minggu kedua anakku lahir paksu tak sengaja kontak dengan seseorang yang trindikasi positive covid, dan sayangnya diapun tak mengetahui hal ini jadi kamipun terlambat mengantisipasi akibat lengah, setelah demam 4hari berturut turut beliau dinyatakan negative. Namun ternyata virus itu pula menyapaku yang sedang dalam kondisi lemah fisik dan lelah jiwa, maka kumerasakan sakit sesakit sakitnya sampai berdiri pun aku tak mampu, bayangkan betapa perih luka jahitan baru itu ditambah batuk kering yang tak kunjung usai, Alhamdulillah dirumah sudah siap nebulizer beserta obatnya, entah hari keempat atau kelima sama sekali tak bisa melihat HP dan makin linglung, hanya anak anak ini penyemangatku sehingga doaku adalah Ya Allah jangan dulu Kau Cabut Nyawaki saat ini, kasihanilah mereka masih membutuhkanku, ini saking sakitnya dsn belum pernah ngerasa sakit sampai g bisa bangun gak bisa makan dan matapun t biss terpejam...benar benar luarbiasa mahluk virus ciptaaanya sehingga aku menjadi kufur, merasa kenapa harus aku, merasa letih apalagi bayiku tak pernah sekalipun lepas menyusu dan itulah caranya menyelamatkan ibunya, dengan menyusu ia memberikan rasa lapar dan menatapku seolah melarangku menyerah dengan sakit ini...
Dibalik semua itu questival kemerdekaan pun dimulai, sebagai salah satu event penentu kelulusan di kelas bunda salihah. Masya Allah mencoba berdiri dan melihat Hp pun tak sanggup...
Tapi ternyata aku bisa dan mampu pada akhirnya.
September 2021
Setelah covid terlewati dengan berbagai drama, ternyata sampai akhir september pun pemulihannya belum juga selesai. Berjalan masi lemah, makan belum nafsu dan tidurpun belum nyenyak
namun show must go on, kami lanjut di perkuliahan dengan membuat berbagai jadwal dan akun sosial media demi mengkampanyekan maksud dan tunuan kami sebagai Tim.
Oktober 2021
oktober paling menyenangkan karena luarbiasa menghiburku, dibulan ini berbagai pelatihan diadakan untuk meng upgrade skill, sukak banget ama para peremluan keceh di bunsal yang berbagi ilmu gak nanggung alias all out.
Aku sendiri mengikuti kelas pelatihan pembuatan website wordpress, kemudian pelatihan sosial media dan streamyard walaupun semua sudah aku kuasai dengan baik tetapi selalu saja ada hal hal yang tertinggal aku pelajari dan selalu haus untuk belajar supaya ilmu yang kumiliki bisa terus berkembang.
Bertepatan dengan sumpah pemuda di kelas diadakan event Konggres Ibu Pembaharu,
kami dibagi menjadi beberapa tim untuk kemudian membuat video yang bertemakan misi kami dalam menjadj agen Ibu Pembaharu.
November 2021
Wah dibulan ini benar benar menguras tenaga emosi dan pikiran karena materi yang disamapaikan oleh Ibu Septi benar benar sulit untuk dipahami, melihat rekamannya pun berulang ulang, kami belajar teori tentang manajemen Resiko, the logic model dan lain lainya
Aku merasa kita harus benar benar serius di perkuliahan ini dan tidak bisa dianggap main main, lengah sedikit saja maka kami tentu akan tertinggal dan memahami lagi pelan pelan mencari ketertinggalan. Dan berupaya sekuat tenaga mengejar.
Desember 2021
Live trakhir di Tim Syakilla diwarnai dengan berbagai drama, mulai dari kaka narsum yang masih terlibat urusan domestiknya, lalu kaka.leader yang sibuk.dengan bayi gumushnya, dan aku yang akhirnya meninggalkan panggung karena rewenya bayiku dan sudah tidak bisa lagi dikondisikan, karena sebelumnya dinimunisasi yang membuatnya merintih sepanjang hari.
Aku jadi takjub akan diriku yang masih terus berusaha berkarya dan berdaya tanpa melupakan tugasku sebagai seorang ibu. Sungguh ibu yang berpendidikan dan bahagia benar benar bisa menciptakan kenyamanan bagi para buah hatinya...
Tak terasa kami sudah diujung perkuliahan dan siap menyongsong kelulusan dengan menjadi bagian dari changemaker Ibu Pembaharu, dan bersiap mengikuti Konferensi Ibu Pembaharu yang akan diadakan di tanggal 17-22 Desember
Demikianlah jurnal ini dibuat sebagai penutup dari perjalanan kami di kelas bunda salihah, berharap setelah ini kami akan lebih banyak lagi menemukan teman atau para ibundengan masalah serupa, kemudian bersama sama menyelesaikannya.
Sehingga walaupun kecil tapi kami mampu berdampak bagi keluarga, dan siap menjadi agen changemaker sebagai Ibu Pembaharu.
#scaleupimpact
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia